Awal Mula Koperasi Unit Desa (KUD)
Transformasi Koperasi Desa Merah Putih. Sejarah koperasi desa Orde Baru di Indonesia dimulai dari Koperasi Pertanian (Koperta) yang muncul pada tahun 1963. Tujuannya saat itu adalah membantu petani memenuhi kebutuhan pokok, terutama padi pada masanya. Selanjutnya, pada 1966 Koperta bertransformasi menjadi BUUD (Badan Usaha Unit Desa), yang berfungsi menyalurkan pupuk dan membeli hasil panen untuk disetor ke Depot Logistik (Dolog).
Tahun 1973, BUUD berkembang menjadi Koperasi Unit Desa (KUD). Pemerintah menerapkan strategi pembinaan bertahap: mulai dari ketergantungan pada negara (ofisialisasi), pengurangan campur tangan pemerintah (deofisialisasi), hingga kemandirian penuh (otonomi). Sayangnya, keterbatasan akses pasar membuat KUD kehilangan daya saing dengan swasta dan BUMN.

Sumber: www.tempo.co
Transformasi Koperasi Desa: Babak Baru Ekonomi Desa
Memasuki era pemerintahan Prabowo-Gibran, semangat koperasi kembali dihidupkan melalui program Koperasi Merah Putih. Berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 koperasi desa dan kelurahan untuk memperkuat ekonomi lokal dan mewujudkan swasembada pangan di tahun 2045, maka dari itu kepresidenan membentuk Koperasi Desa Merah Putih yang nantinya akan menjadi era baru Koperasi.
Menurut Menko Pangan Zulkifli Hasan, hingga awal Mei 2025 sudah terbentuk 5.200 koperasi desa (KUD). Program ini tidak hanya mengatasi dominasi tengkulak dan rentenir, tetapi juga menjadikan koperasi sebagai agen BRILink yang menghubungkan masyarakat dengan layanan keuangan formal.
Kesimpulan: Arah Kemajuan Koperasi Desa
Koperasi desa kini tampil lebih modern dan relevan. Berbasis digital, terintegrasi dengan BUMDes, dan didukung kebijakan nasional, Koperasi Merah Putih menjadi peluang besar untuk menciptakan kemandirian ekonomi rakyat. Bila dijalankan konsisten dan inklusif, koperasi dapat kembali menjadi tulang punggung pembangunan desa seperti cita-cita awalnya.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Tujuan Strategis Koperasi Merah Putih untuk Ekonomi Desa