Pemerintah Tingkatkan Aset Koperasi untuk Daya Saing Koperasi Secara Bertahap
Pemerintah Tingkatkan Aset Koperasi melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus mendorong koperasi di Indonesia agar mampu bersaing dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan badan usaha swasta. Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menjelaskan, upaya peningkatan aset koperasi menjadi langkah awal untuk memperkuat posisi koperasi di perekonomian nasional.
Saat ini, total aset koperasi di seluruh Indonesia mencapai Rp 281 triliun, jauh tertinggal dibandingkan total aset BUMN yang mencapai Rp 10.000 triliun dan badan usaha swasta yang bahkan lebih besar. Ferry menyebutkan bahwa kondisi ini mencerminkan keterbatasan koperasi sebagai representasi ekonomi masyarakat kecil.
“Kami ingin mendorong aset koperasi bertahap meningkat, dari Rp 281 triliun menjadi Rp 500 triliun, bahkan Rp 1.000 triliun. Dengan begitu, koperasi dapat bersaing lebih sehat dengan BUMN dan badan usaha swasta,” ujar Ferry dalam sebuah acara di Universitas Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Pentingnya Peran Koperasi dalam Mewujudkan Keadilan Sosial
Ferry menegaskan bahwa koperasi memiliki peran penting dalam mewujudkan keadilan sosial sesuai sila kelima Pancasila. Pemerintah tingkatkan aset koperasi dan kapasitas koperasi harus menjadi prioritas dalam menciptakan perekonomian yang lebih inklusif.
Ia juga menyoroti pentingnya mendukung koperasi peternak sapi perah, yang saat ini menjadi tulang punggung 80 persen dari produksi susu nasional. Namun, fakta menunjukkan Indonesia masih mengimpor 80 persen kebutuhan susu, dengan produksi lokal hanya memenuhi 20 persen kebutuhan.
“Kondisi ini tidak sejalan dengan visi kemandirian ekonomi nasional. Koperasi peternak sapi perah harus memiliki pabrik pengolahan susu sendiri agar dapat meningkatkan daya saing dan mengurangi ketergantungan pada impor,” tegas Ferry.
Dorongan Pemerintah untuk Pengolahan Susu Lokal
Sebagai langkah konkret, Ferry mengungkapkan rencana bertemu dengan koperasi peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah. Pertemuan ini bertujuan mendorong pembentukan pabrik pengolahan susu oleh koperasi, sehingga peternak tidak lagi bergantung pada pasar yang tidak mendukung mereka.
“Kementerian Koperasi akan membantu menyediakan pabrik pengolahan susu yang dikelola oleh koperasi. Ini akan menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan peternak lokal,” tambahnya.
Ferry juga menegaskan bahwa visi ekonomi gotong-royong yang diusung oleh Kemenkop sejalan dengan Prabowo Mind, yaitu memastikan kebutuhan nasional dipenuhi oleh produksi dalam negeri sebelum beralih ke ekspor atau impor.

Meningkatkan Peran Koperasi untuk Ekonomi Nasional
Revitalisasi koperasi melalui peningkatan aset, kapasitas produksi, dan pengelolaan profesional menjadi kunci untuk menjadikan koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, koperasi dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan keadilan sosial dan kemandirian ekonomi.
“Koperasi harus menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh, sehingga koperasi mampu bersaing dengan badan usaha lain secara bertahap,” pungkas Ferry.
Sumber: money.kompas.com