Simpanan Koperasi Merah Putih. Pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai program strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus berjalan masif. Dengan target 80.000 koperasi desa/kelurahan hingga Juli 2025, aspek permodalan menjadi bagian penting dari proses pendiriannya. Salah satu sumber utama modal koperasi adalah simpanan anggota, yang terbagi menjadi dua jenis utama: simpanan pokok dan simpanan wajib.
Apa Itu Simpanan Pokok dan Wajib?
Sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Menteri Koperasi RI Nomor 1 Tahun 2025, berikut adalah definisi masing-masing simpanan:
- Simpanan Pokok adalah setoran awal dengan nominal yang sama bagi setiap anggota saat bergabung. Dana ini bersifat tetap dan tidak dapat ditarik selama keanggotaan masih aktif.
- Simpanan Wajib merupakan setoran rutin yang dibayarkan oleh anggota dalam jangka waktu tertentu. Nominalnya bisa berbeda antaranggota, sesuai hasil musyawarah.
Menariknya, tidak ada angka patokan nasional untuk jumlah simpanan ini. Semua ditentukan dalam musyawarah desa khusus (musdesus). Misalnya, Desa Geluntung, Bali, menyepakati simpanan pokok sebesar Rp25.000 dan simpanan wajib Rp5.000.

Sumber: Tirto.id
Sistem Transparan dan Modern Bersama Elkopra
Proses pengelolaan simpanan dan pinjaman dalam koperasi tentu memerlukan sistem yang efisien dan transparan. Di sinilah peran penting platform digital seperti Elkopra, yang menawarkan fitur simpan pinjam koperasi berbasis teknologi.
Dengan Elkopra, koperasi desa dapat:
- Mencatat simpanan pokok dan wajib secara otomatis
- Melacak riwayat transaksi anggota secara real-time
- Menyusun laporan keuangan yang akurat dan siap audit
- Menyediakan akses transparan bagi anggota koperasi melalui aplikasi
Selain itu, fitur ini juga mendukung peminjaman berbasis saldo simpanan, sehingga seluruh aktivitas koperasi dapat berjalan secara akuntabel dan efisien.
Kesimpulan
Simpanan koperasi merupakan pilar utama dalam membangun kemandirian ekonomi desa. Lewat Koperasi Merah Putih, masyarakat desa tidak hanya diajak menabung bersama, tetapi juga belajar membangun usaha secara kolektif. Integrasi dengan sistem digital seperti Elkopra menjadi solusi untuk mempercepat dan mempermudah pengelolaan koperasi yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
Jika koperasimu baru berdiri atau dalam tahap digitalisasi, Elkopra bisa menjadi mitra tepat untuk memulai perjalanan transformasi keuangan koperasi berbasis teknologi.
Baca juga: Percepatan Koperasi Merah Putih: 17 Ribu Sudah Daftar, Target 80 Ribu Dikejar Lewat Digitalisasi
