Sebuah pemandangan tak biasa tersaji di ajang Yizhuang Half Marathon 2025 di Beijing, China. Bukan hanya manusia yang berlari sejauh 21 kilometer, tapi juga 21 robot humanoid yang dirancang menyerupai manusia. Inisiatif unik ini menjadi cara baru China untuk memamerkan kemajuan teknologi di bidang robotika dan kecerdasan buatan (AI).
Robot-robot tersebut dikembangkan oleh berbagai perusahaan lokal seperti X Humanoid, DroidVP, dan Noetix Robotics. Meski tak berlari bersama peserta manusia, mereka memiliki jalur khusus dan masing-masing didampingi operator manusia selama lomba berlangsung. Bahkan, beberapa robot terlihat perlu ditopang atau dibantu ketika kehilangan keseimbangan.
Dari total peserta robot, hanya empat yang berhasil finis dalam batas waktu maksimal empat jam. Yang paling mencuri perhatian adalah Tiangong Ultra, robot dari X Humanoid, yang menyelesaikan lomba dengan waktu 2 jam 40 menit. Untuk menyelesaikan lomba, Tiangong harus tiga kali ganti baterai, namun tetap mampu mempertahankan kecepatan rata-rata 8 km/jam. Dengan tinggi sekitar 178 cm dan algoritma lari yang menyerupai manusia, Tiangong disebut sebagai robot humanoid pelari tercepat saat ini.
Sumber: tekno.kompas.com
Namun tak semua berjalan mulus. Beberapa robot terjatuh saat start, mengalami kerusakan teknis, hingga menabrak pembatas jalur. Bahkan ada yang kepalanya terlepas di tengah lomba. Meskipun begitu, kreativitas para pembuatnya tetap jadi sorotan. Ada robot yang memakai sepatu lari sungguhan, mengenakan sarung tinju, hingga memakai ikat kepala bertuliskan “Pasti Menang” dalam aksara Mandarin.
Kehadiran robot seperti Huan Huan yang berwajah feminin, N2 yang terinspirasi Gundam, hingga si mungil Little Giant setinggi 76 cm, memberikan warna tersendiri dalam kompetisi ini.
Meski menunjukkan kemajuan signifikan, para analis menyebutkan bahwa robot humanoid belum sepenuhnya siap untuk diterapkan dalam kondisi dunia nyata. Namun sebagai eksperimen, ajang ini berhasil mencuri perhatian dan menunjukkan bahwa masa depan teknologi robotik terus mendekat.
Peluang Robot Humanoid bagi Koperasi dan UMKM Indonesia
Kehadiran robot humanoid seperti yang ditunjukkan dalam ajang Yizhuang Half Marathon bukan hanya pencapaian teknologi, tapi juga penanda arah masa depan. Bagi koperasi dan UMKM Indonesia, teknologi ini membuka peluang besar dalam berbagai aspek operasional dan pelayanan.
Baca juga: Strategi Digitalisasi UMKM: Panduan Praktis dan Manfaat Teknologi
Dengan perkembangan robotika dan kecerdasan buatan, koperasi dan UMKM dapat mengotomatisasi pekerjaan berulang, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual. Robot humanoid, misalnya, berpotensi membantu dalam pelayanan pelanggan, pencatatan stok, hingga logistik ringan di toko atau gudang. Di sektor pelayanan, robot bahkan bisa digunakan sebagai asisten interaktif yang mempercepat pelayanan sekaligus menciptakan pengalaman unik bagi konsumen.
Lebih jauh, adopsi teknologi seperti ini mendorong koperasi dan UMKM untuk naik kelas, tidak hanya sebagai pelaku ekonomi lokal, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem digital dan inovatif. Namun, hal ini tentu membutuhkan transformasi digital yang inklusif, pelatihan SDM, serta kerja sama strategis dengan penyedia teknologi.
Dengan pendekatan yang tepat, robot humanoid bukan ancaman, melainkan alat bantu strategis untuk meningkatkan daya saing usaha kecil di era teknologi maju. Bagi Indonesia, masa depan koperasi dan UMKM bisa jauh lebih adaptif, efisien, dan berorientasi global—tanpa kehilangan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang menjadi jati diri ekonomi kerakyatan.
Baca juga: Microsoft Resmi Investasi Rp 27 Triliun, Indonesia Bersiap Jadi Kekuatan Digital ASEAN
