Meta, induk dari Facebook dan WhatsApp, resmi meluncurkan API Llama dalam ajang LlamaCon, konferensi pengembang AI pertama mereka. Peluncuran ini membuka babak baru dalam dunia kecerdasan buatan, khususnya bagi para pengembang aplikasi.
Melalui API ini, pengembang kini bisa menggunakan Llama 4 hanya dengan satu baris kode. Ini merupakan terobosan besar dalam penerapan model bahasa besar (large language model).
Kolaborasi dengan Cerebras: Hadirkan Kecepatan Super
Meta bekerja sama dengan Cerebras Systems, penyedia chip AI, untuk menciptakan pengalaman inferensi yang jauh lebih cepat. Dengan integrasi ini, Llama mampu memproses hingga 2.600 token per detik. Sebagai perbandingan, ChatGPT hanya mampu mengelola sekitar 130 token per detik.
Menurut James Wang, eksekutif Cerebras, kecepatan tersebut memungkinkan pengembangan agen AI real-time, sistem suara berlatensi rendah, dan alat pemrograman interaktif. “100 token per detik cukup untuk chat, tapi tidak memadai untuk penalaran atau agen AI,” ujarnya.

Sumber: tekno.kompas.com
Aplikasi Baru Jadi Mungkin
Lebih dari sekadar cepat, API Llama memungkinkan terciptanya aplikasi yang sebelumnya mustahil dikembangkan. Mulai dari asisten cerdas waktu nyata, sistem rekomendasi instan, hingga penerjemah dan generator kode otomatis, semua bisa dibangun dengan lebih responsif.
Walau Meta belum mengumumkan harga resmi API ini, langkah mereka jelas menunjukkan keseriusan dalam masuk ke bisnis komputasi AI. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Meta siap bersaing dengan pemain besar seperti Google Gemini dan OpenAI GPT.
Dari Open Source ke Komersial
Model Llama sendiri sebelumnya dirilis secara open source dan telah diunduh lebih dari 1,2 miliar kali hingga Maret 2025. Jumlah ini melonjak hampir dua kali lipat dari akhir 2024. Ribuan pengembang global telah menciptakan model turunan yang diunduh ratusan ribu kali setiap bulan.
Tak hanya itu, asisten AI berbasis Llama, Meta AI, kini telah menjangkau sekitar satu miliar pengguna di seluruh dunia.
Penutup
Dengan peluncuran API Llama, Meta tak hanya memperkuat posisinya di sektor AI. Mereka juga mempercepat inovasi dalam pengembangan agen AI real-time, sistem interaktif, dan berbagai aplikasi cerdas lainnya. Ini bisa menjadi game changer di era AI generatif yang terus berkembang.
Baca juga: Intel Fokus ke AI: Restrukturisasi Besar dan Visi Masa Depan