Intel fokus AIIntel resmi mengumumkan langkah restrukturisasi besar-besaran yang mencakup pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai kuartal kedua tahun ini. Meski belum mengungkapkan jumlah pasti, diperkirakan sekitar 20 persen dari total 108.900 karyawan akan terdampak.
Restrukturisasi ini merupakan bagian dari upaya Intel untuk memangkas birokrasi yang dianggap memperlambat inovasi. CEO Intel, Lip-Bu Tan, dalam sebuah memo internal menyatakan bahwa perusahaan perlu mempercepat pengambilan keputusan dan mempercayakan lebih banyak wewenang kepada talenta terbaik. Dengan demikian, Intel berharap dapat menghilangkan lapisan manajemen menengah yang dinilai kurang produktif.
AI Menjadi Fokus Utama Intel
Seiring dengan perubahan struktur organisasi, Intel kini menetapkan kecerdasan buatan (AI) sebagai fokus utama pengembangan teknologi. Dalam laporan kepada investor, Tan menekankan bahwa perusahaan akan membangun portofolio produk baru yang optimal untuk beban kerja berbasis AI, termasuk agen komputasi cerdas dan model penalaran kompleks.

Sumber: antaranews.com
Tidak hanya itu, Intel juga berencana memangkas biaya operasional sebesar 1,5 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan. Dana penghematan tersebut akan dialihkan untuk investasi di bidang rekayasa teknik dan pengembangan teknologi masa depan. Dengan langkah ini, Intel ingin mempercepat inovasi dan kembali menjadi pemimpin dalam industri teknologi global.
Perubahan Budaya Kerja di Intel
Sebagai bagian dari transformasi internal, Intel akan memberlakukan kebijakan baru terkait kehadiran karyawan. Mulai September mendatang, karyawan diwajibkan bekerja di kantor selama empat hari dalam seminggu, naik dari tiga hari sebelumnya. Selain itu, Tan juga meminta manajer untuk mengurangi jumlah rapat yang tidak penting dan membatasi jumlah peserta rapat agar lebih efisien.
Meskipun langkah-langkah ini cukup drastis, Tan percaya bahwa perubahan berani ini penting untuk mengembalikan kejayaan Intel di dunia teknologi. Menurutnya, dengan dedikasi penuh dan keberanian melakukan perubahan, Intel bisa kembali menjadi perusahaan paling inovatif seperti masa jayanya.
Baca juga: Robot Humanoid Ikut Half Marathon, Tiangong Ultra Tembus 2 Jam 40 Menit