Cara koperasi mendapatkan keuntungan tentu berbeda dengan lembaga lainnya. Sebab secara prinsip, koperasi dibentuk dengan sistem gotong royong. Nah, mari kita ulas dalam artikel ini!
Seperti kita tahu bersama, koperasi adalah badan usaha yang setiap kegiatannya berlandaskan ekonomi rakyat serta mengutamakan asas kekeluargaan.
Prinsip ini pun tercermin jelas dalam pengertian koperasi berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Pada regulasi tersebut, koperasi dijelaskan sebagai:
“Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Dari pengertiannya, koperasi lahir untuk memberi manfaat bagi anggota.
Jadi, orientasinya bukan sekadar mencari profit besar, tapi memastikan setiap anggota merasakan manfaat ekonomi serta ruang untuk berkembang.
Namun demikian, bukan berarti koperasi tidak dapat meraih profit atau keuntungan.
Saat dikelola secara tertata, koperasi tetap bisa menghasilkan pendapatan yang kemudian digunakan untuk menambah modal, menjaga kestabilan operasional, dan meningkatkan pelayanan kepada anggota.
Lalu, bagaimana cara koperasi mendapatkan keuntungan? Berikut penjelasan lengkapnya.
Bagaimana Cara Koperasi Mendapatkan Keuntungan?
Berikut beberapa cara koperasi mendapatkan keuntungan melansir berbagai sumber:
1. Keuntungan dari Bunga atau Selisih Harga
Salah satu cara koperasi mendapatkan keuntungan adalah melalui bunga atau selisih harga.
Untuk koperasi simpan pinjam dan koperasi produksi, pendapatan utama datang dari bunga pinjaman yang dibebankan kepada anggota.
Bunga itu bukan untuk memberatkan, melainkan sebagai bentuk balas jasa atas pelayanan yang diberikan koperasi.
Kemudian, pada koperasi konsumsi, sumber profitnya bukan bunga, tetapi berasal dari selisih harga jual dan beli.
Produk yang dijual kepada anggota tetap ditawarkan pada harga yang terjangkau, tapi tetap ada margin kecil yang menjadi sumber pendapatan koperasi.
Margin tersebut dipakai agar koperasi mampu bertahan, menambah modal, dan memberikan sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota.
2. Keuntungan dari Biaya Administrasi
Sumber pendapatan lain ialah biaya administrasi.
Setiap anggota yang menggunakan fasilitas koperasi biasanya akan dikenakan biaya tertentu.
Misalnya, biaya administrasi pinjaman, biaya pencatatan transaksi, atau biaya pengelolaan layanan.
Biaya ini tidak dibuat untuk mengambil profit besar.
Tujuannya agar operasional koperasi tetap berjalan rapi dan terstruktur.
Meski kecil, biaya administrasi dapat menjadi kontribusi signifikan dalam menjaga kestabilan kas.
Selain itu, biaya administrasi membantu koperasi memiliki dana cadangan untuk kebutuhan operasional, pengembangan program anggota, hingga perbaikan sistem layanan.
Pengelolaan Lebih Optimal Menggunakan Aplikasi Elkopra
Untuk mendukung pengelolaan koperasi yang rapi serta efisien, Anda dapat menggunakan aplikasi Elkopra.
Elkopra merupakan platform digital yang dirancang khusus untuk membantu koperasi mengatur aktivitas operasional, mulai dari pencatatan simpanan, pengelolaan pinjaman, laporan keuangan, hingga administrasi anggota.
Aplikasi ini membantu koperasi bekerja lebih cepat, transparan, dan mudah diawasi.
Data tercatat secara otomatis, pengurus tidak perlu repot mengelola dokumen manual, dan anggota bisa mendapatkan informasi kapan saja.
Penggunaan Elkopra dapat menjadi langkah penting agar koperasi tetap sehat, modern, dan mampu memberi layanan yang lebih baik kepada anggotanya.
Jika pengelolaan koperasi tertata, dua cara koperasi mendapatkan keuntungan yang sudah dibahas sebelumnya akan berjalan lebih efektif serta dapat mendukung pertumbuhan koperasi dalam jangka panjang.
Itulah cara koperasi mendapatkan keuntungan. Semoga bermanfaat!
***Foto: diskum.batam.go.id