Tantangan pendanaan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif telah menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, di balik potensinya yang besar, sektor ini masih menghadapi hambatan serius dalam hal akses pendanaan.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, memaparkan tiga tantangan utama yang menghambat pengembangan sektor ini secara optimal. Dalam rapat dengan Komisi VII DPR, ia menegaskan bahwa meskipun kontribusi sektor ekonomi kreatif terus meningkat, pendanaan tetap menjadi masalah mendasar.
Pertama, belum adanya dana abadi yang khusus dialokasikan untuk mendukung sektor ekonomi kreatif secara berkelanjutan. Tanpa dukungan anggaran yang stabil, banyak program dan inisiatif kreatif kesulitan untuk berkembang jangka panjang.
Kedua, sebagian pemerintah daerah belum menempatkan ekonomi kreatif sebagai sektor prioritas. Hal ini membuat kebijakan dan anggaran daerah tidak banyak menyentuh kebutuhan para pelaku ekraf, padahal potensi lokal sangat besar.
Ketiga, banyak pelaku ekonomi kreatif belum mampu mengakses pendanaan dari pihak ketiga, baik domestik maupun internasional. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, jaringan, atau struktur bisnis yang belum bankable.

Sumber: tempo.co
Strategi Pemerintah: Dari ICCF hingga Literasi Bisnis
Untuk menjawab tantangan pendanaan ekonomi kreatif, pemerintah merancang tiga strategi utama. Salah satu yang paling menonjol adalah usulan pembentukan Indonesia Creative Content Fund (ICCF). Skema ini ditujukan untuk mendukung subsektor strategis seperti film, musik, animasi, konten, dan gim.
Selanjutnya, Kemenparekraf bersama Kemendagri telah menerbitkan panduan pembentukan dinas ekraf di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Tujuannya agar pengembangan ekonomi kreatif dapat lebih terstruktur di daerah.
Tak kalah penting, kementerian juga fokus pada peningkatan literasi bisnis bagi pelaku ekraf. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang manajemen usaha dan pembiayaan, para kreator diharapkan bisa lebih siap dalam mengakses berbagai bentuk pendanaan.
Sebagai tambahan, dua langkah lanjutan juga tengah disiapkan: pembahasan lanjutan mengenai ICCF dengan para pemangku kepentingan, serta pengembangan skema insentif dan fasilitas pembiayaan lainnya.
Kolaborasi Jadi Kunci
Membangun ekosistem ekonomi kreatif yang sehat dan berdaya saing membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Tantangan pendanaan ekonomi kreatif pendanaan bisa diatasi jika pemerintah, pelaku industri, dan sektor keuangan bekerja sama secara strategis. Dukungan konkret melalui kebijakan dan program seperti ICCF bisa menjadi game changer untuk masa depan ekonomi kreatif Indonesia.
Baca juga: 5 Aplikasi Terbaik untuk Beli Saham Google, Apple, dan Microsoft di Indonesia