Membentuk kopdes merah putih. Program Koperasi Desa Merah Putih merupakan inisiatif strategis dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia untuk memperkuat perekonomian desa melalui pembentukan koperasi berbasis komunitas. Tujuannya tidak hanya untuk menciptakan kemandirian ekonomi, tetapi juga memberikan akses layanan dasar dengan harga terjangkau bagi seluruh warga.

Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih?

Koperasi ini adalah wadah usaha bersama yang dikelola oleh warga desa secara gotong royong. Fokus utamanya mencakup:

• Menyediakan sembako murah dan layanan kesehatan.
• Memberikan pinjaman berbunga rendah untuk modal usaha.
• Mengelola hasil pertanian dan perdagangan lokal secara kolektif.

Mengapa Perlu Dibentuk di Setiap Desa?

Program ini bukan sekadar inisiatif ekonomi, melainkan gerakan pemberdayaan. yang membentuk kopdes merah putih akan mendapat berbagai manfaat, seperti:

• Ketahanan pangan lebih kuat.
• Akses modal tanpa harus berurusan dengan rentenir.
• Peluang mendapatkan bantuan dan pelatihan dari pemerintah.

Sumber: Sedesa.id

Langkah Mudah Membentuk Koperasi Desa Merah Putih

Berikut ini proses pendiriannya secara ringkas:

1. Sosialisasi Desa (Maret 2025): Pemerintah daerah akan mengadakan pertemuan untuk menjelaskan program.
2. Musyawarah Warga: Warga menyepakati pembentukan koperasi, menentukan jenis usaha, dan memilih pengurus.
3. Pengurusan Izin: Pengurus membuat akta notaris dan mendaftarkan koperasi ke Kemenkumham.
4. Integrasi Koperasi Lama (jika ada): Koperasi yang sudah ada bisa diintegrasikan atau direvitalisasi.
5. Mulai Operasi Usaha: Usaha bisa berupa gerai sembako, simpan pinjam, cold storage, hingga penjualan pupuk.

Model Pembentukan Koperasi

• Membentuk Koperasi Baru di desa yang belum memiliki koperasi.
• Mengembangkan Koperasi Aktif untuk menambah unit usaha.
• Revitalisasi Koperasi Lama yang tidak aktif agar kembali produktif.

Struktur Organisasi Koperasi

Pengurus koperasi dipilih dari warga aktif dan diawasi langsung oleh kepala desa sebagai pengawas ex-officio. Seluruh pengurus wajib transparan dan tidak memiliki hubungan keluarga satu sama lain.

Sistem Pengawasan yang Ketat

Koperasi ini diawasi secara rutin oleh Dinas Koperasi daerah dan juga melalui audit tahunan oleh akuntan independen. Jika ditemukan ketidakwajaran, koperasi bisa mendapat sanksi hingga pencabutan izin.

Manfaat Nyata bagi Warga

• Harga kebutuhan pokok lebih murah.
• Pinjaman usaha dengan bunga rendah (4–6% per tahun).
• Pelatihan manajemen gratis dari pemerintah.
• Peluang penghasilan tambahan melalui unit usaha koperasi.

Contohnya, Ibu Siti dari Desa Harapan Jaya bisa membuka warung setelah mendapat pinjaman Rp10 juta dari koperasi. Sementara Pak Budi dari Desa Tani Subur kini menjual hasil panen kedelai ke kota berkat jaringan koperasi.

Baca juga: Tujuh Arahan Prabowo untuk Percepat Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih